Selasa, 06 Agustus 2013

HARTA KARUN

Dikeheningan mlm diri termenung dlm kesendirian Berteman dlm kesunyian diterpa hembusan angin yg mencekam diiringi dendang lagu suara merdu binatang malam Hati ini serasa hancur berkeping-keping memikirkan diri tiada kunjung datang Wahai sang rembulan pancarkan sinarmu dlm sanubari bersama hati yg sedang bimbang Untuk mengobati jiwa yg kelam dlm balutan nafsu binatang Dengan membawa batin yg tenang diselimuti kepasrahan yg paling dlm Hanya berharap satu permohonan untuk bersanding disisi TUHAN.


BERUSAHA MENCARI JATI DIRI APA DAYA DIRI TERPERIH MAKSUD HATI INGIN MENGERTI SUPAYA HIDUP LEBIH BERARTI SEMUA ITU ADA PADA DIRI MANUSIA ITU SENDIRI


Senin, 10 Mei 2010

Kunci Menjadi Kaya adalah Kebiasaan Memberi
Kunci Menjadi Kaya adalah Kebiasaan Memberi

"Pancinglah Rejeki dengan Memberi" (Ali Bin Abi Thalib)
"Kunci Menjadi Kaya adalah Kebiasaan Memberi" (Krishnamurti)

Kenapa dengan memberi kita malahan akan memperoleh yang lebih baik, bahkan lebih banyak. Memberi dengan ikhlas dan sabar akan melepaskan kelekatan duniawi dan mendekatkan diri pada Tuhan. Ketika kita demikian dekatnya dengan Tuhan maka yang berlaku adalah rumus-rumus keniscayaan dan ketidak berhinggaan.

Apakah Matahari karena memberikan energi panas dan cahayanya akan kehabisan energi panasnya. Tidak karena yang berlaku di Matahari adalah ketidak-berhinggaan. Memang mungkin akan habis dalam 1 juta tahun atau bahkan 5 Milyar Tahun lagi sehingga dibandingkan umur manusia maka itu adalah ketidak-berhinggaan.

Percayalah laksana Matahari, kita tidak akan Kekurangan hanya karena Memberi. Kalau kita Donor Darah dan memberikan 1 liter darah yang diambil dari badan kita apakah kita akan kekurangan darah Tidak kita tidak akan kekurangan darah hanya karena kita Donor Darah. Percayalah besok pagi badan kita akan terasa lebih segar karena ada 1 liter sel darah baru masih fresh masih bersih baru saja ditambahkan dalam aliran darah kita.

Mungkin kita semua tahu, tersebutlah di daerah Timur Tengah terdapat dua laut yang sangat bertolak belakang sifatnya. --- Laut Yordan mendapatkan airnya dari Danau Galilea, mengalirkan airnya menyebar menghijaukan gurun yang dilewati olehnya dan mengubahnya menjadi tanah yang subur penuh kehidupan.

--- Laut Mati, seperti namanya laut ini benar-benar mati, sungai ini tidak mengalirkan airnya ke mana pun. Sungai ini tidak mempunyai saluran pembuangan. Gersang kenyang oleh garam, tidak ada kehidupan yang bisa bertahan di Laut Mati.

Anda yang hidup tanpa memberi akan menjadi Laut Mati yang gersang dalam kehidupan. Menjadi sulit bergerak, seakan harta yang dimiliki menjadi beban dan menghambat kehidupan. Tetapi ketika kita bebas memberikan seluruh diri kita, kita akan selaras dengan kehidupan, berkembang laksana daun di musim penghujan.

Kesimpulan: Memberi yang indah dan bermanfaat adalah memberi laksana matahari atau sungai Yordan: 1. Memberi tanpa harap kembali 2. Memberi karena memang harus memberi 3. Memberi untuk kehidupan Mudah-mudahan bermanfaat.
Ki Dharma mengajak manusia bersama-sama untuk menyibak tabir kehidupan dunia akherat . Dengan menggunakan energi akal pikiran secara maksimal kita bisa menjangkau dimensi kehidupan yang beragam . Tanpa memandang ras,suku,bangsa maupun agama semua mempunyai hak yang sama . Tunggu apa lagi segera bergabung di blog spot Ki Dharma untuk menemukan jawabannya . Hidup satu kali untuk hidup selama-lamanya , mengerti hidup sama halnya mengerti sang penciptanya . Salam sejahtera selalu untuk seluruh umat manusia .

Minggu, 09 Mei 2010

Gelisah (murung) dan seumpamanya adalah penyakit yang dapat membunuh secara senyap. Walaupun tidak kelihatan tetapi amat menakutkan setiap insan kerana penyakit ini akan menyebabkan terbantutnya aktiviti dan seterusnya mengganggu kekhusyukkan dalam beribadah kepada Allah s.w.t.

Kemurungan (sayu) adalah sejenis penyakit biologikal (jiwa hayat) yang dihidapi seseorang. Ianya akan memberi kesan terhadap pemikiran (mental), anggota badan (fizikal) dan perasaan (rohani) keatas penghidapnya. Penyakit kegelisahan ini tidak pernah memilih samada orang itu kaya atau miskin, samada kanak-kanak ataupun orang dewasa, samada orang bodoh ataupun cendikiawan. Ini bermakna, penyakit ini boleh datang kepada sesiapa sahaja tanpa memilih usia, tempat dan juga darjat anda.

Gelisah, murung dan sayu merupakan asam garam dalam kehidupan mereka yang bergelar insan. Ini bermakna setiap manusia tidak akan terlepas daripada penyakit ini. Ini kerana gelisah merupakan sifat semulajadi manusia yang boleh dan kerap menimbulkan bencana serta malapetaka. Namun seandainya dapat mengawal diri dan emosi daripada pelbagai tekanan hidup, Insya Allah penyakit seperti ini tidak akan dapat mengawal emosi serta tindaktanduk seseorang manusia itu sendiri. Malahan, Islam juga mencegah daripada kegelisahan yang melampaui batas.

Buku ini mengandungi petunjuk dan panduan dalam mengatasi perasaan gelisah, murung dan seumpamanya dan mengemukakan beberapa amalan untuk mengurangkan perasaan yang bersumber daripada ketegangan fikiran. Semoga para pembaca memperolehi manfaat yang sewajarnya setelah membaca buku ini. In

membantu masalah anda dalam kehidupan sehari-hari